Pendekatan trait terhadap kepribadian berusaha memisahkan dan memerikan sifat dasar individu yang mengarahkaan perilaku. Pendekatan ini memusatkan diri pada kepribadian umum dan lebih banyak berkaitan dengan pemerian kepribadian dan predikisi perilaku daripada dengan perkembangan kepribadian.
Teori trait berasumsi bahwa orang mempunyai perbedaan beberapa dimensi, atau skala kepribadian, yang masing-masing menunjukkan suatu trait.
Jadi, kita dapat menilai seseorang berdasarkan skala inteligensi, stabilitas emosi, agresivitas, dan sebagainya. Kita dapat mengetahui kepribadian trait seseorang dengan melakukan pengamatan tentang perilaku orang tersebut.
Trait mengacu pada karakteristik yang membedakan orang yang satu dengan orang yang lain secara konsisten dan relatif permanen.
Contoh Kasus
Teman-teman menggambarkan diri saya sebagai orang yang tidak suka marah, lemah – lembut dalam berbicara dan serius (tidak pandai bercanda). Sifat – sifat ini melekat pada diri saya karena dalam kehidupan sehari-hari perilaku saya menunjukkan seperti itu. Saat ada teman atau orang terdekat yang marah kepada saya, saya lebih sering menghadapinya denggan tenang, karena jika saya ikut marah juga maka orang itu justru akan lebih marah. Saya juga menganggap bahwa diri saya adalah orang yang serius dan tidak pandai bercanda, karena saat orang lain sedang bercanda, saya merasa tidak bisa mengikuti gaya bercanda mereka dan salah satu teman saya bilang bahwa saya itu terkesan tidak asik. Sekalipun saya bercanda malah terkesan menyakiti kata teman saya itu. Jadi, lebih baik saya diam saja melihat teman-teman bercanda daripada saya bercanda tapi menyakiti hati mereka. Bahkan terkadang saya pernah merasa tersinggung dengan candaan mereka. Akhirnya sampai saat ini saya menganggap bahwa sifat-sifat tersebut sudah melekat pada diri saya dan sulit untuk dirubah. Walaupun berbeda dengan yang lain, saya tetap bangga menjadi diri saya sendiri.
Menentukan Trait Dasar
Ada dua cara untuk menentukan trait dasar yaitu :
1. Analisis faktor, yaitu menggunakan statistik yang rumit untuk memisahkan sejumlah ukuran menjadi dimensi bebas.
Tabel. 2
Trait dan komponen-komponennya
Trait ini menyajikan lima trait yang diidentifikasi dalam suatu penlitian menggunakan analisis faktor. Pasangan kata sifat menggambarkan kedua ujung skala yang melukiskan dimensi terebut. (Norman, 1963)
Dimensi trait | Pasangan Kata Sifat Deskriptif |
Ekstraversi | Banyak cakap – PendiamTerbuka – Penuh rahasia
Berani – Hati-hati |
Keramahan | Baik hati – Lekas marahLemah lembut – Keras kepala
Kooperatif – Negativistik |
Kecermatan | Rapi – CerobohBertanggung jawab – Tidak dapat dipercaya
Tekun – Tidak tekun |
Stabilitas emosi | Tenang – CemasTidak nervous – Nervous
Tidak hipokondriakal – Hipokondriakal |
Kebudayaan | Peka secara artistik Tidak peka secara artistikSopan – Tidak sopan
Cerdas – Bebal |
2. Penelitian dan observasi perilaku dalam kehidupan sehari-hari (16 faktor kepribadian) yang dilakukan oleh Raymond Cattell
Tabel.3 16 Faktor Kepribadian
Faktor | Skor Rendah | Skor Tinggi |
A | Menarik diri, dingin, kritis, kaku | Ramah, hangat, easygoing, partisipatif |
B | Kurang pandai, berpikir konkret | Lebih pandai, crdas, berpikir abstrak |
C | Emosional, cepat kecewa, mudah berubah | Emosi stabil, matang, realistik, kalem |
E | Sederhana, akomodatif | Asertif, agresif, kompetitif, keras kepala |
F | Teratur, pndiam, serius | Ceria, antusias |
G | Bijaksana, tak mengindahkan aturan | Teliti, gigih, tenang dan serius |
H | Pemalu, sensitif terhadap ancaman, ragu-ragu | Petualang, suka bersosialisasi |
I | Keras kepala, mandiri, realistik | Penuh pertimbangan, sensitif, over protected |
L | Mudah percaya,menerima keadaan | Curiga, cemburu, menarik diri |
M | Praktis, konvensional, sadar tujuan, logis, khawatir | Imajinatif, intelekual, kritis, perhatiannya terserap |
N | Jujur apa adanya, rendah hati, spontan | Cerdik, materialis, berpandangan luas |
O | Tenang, aman, tabah, ulet | Khawatir, merasa berdosa |
Q1 | Tradisional, konservatif, menghormati tradisi | Teruka pada perubahan, liberal, analitis, kritis, berfikir bebas, fleksibel |
Q2 | Orientasi pada kelompok, afiliatif, pengkut | Mandiri, individualis |
Q3 | Mentoleransi gangguan tidak pasti, fleksibel, tidak disiplin, self-conflict, impulsif, tidak tahu aturan | Perfectionis, terorganisir, compulsif, disiplin, tepat waktu |
Q4 | Rileks, sabar (low ergic tension) | Tegang, penuh energi, tidak sabaran, terbawa-bawa, mudah frustasi (High ergic tension) |